PROBING DAN PROMPTING
PROBING
Probing (Question)
secara bahasa
kata “probing” memiliki arti menggali atau melacak, sedangkan menurut istilah probing
berarti berusaha memperoleh
keterangan yang
lebih jelas atau lebih mendalam.
Pengertian
probing dalam pembelajaran di kelas didefinisikan sebagai suatu teknik membimbing siswa menggunakan pengetahuan yang telah ada pada dirinya guna memahami
gejala atau keadaan yang sedang
diamati
sehingga terbentuk pengetahuan baru (Wijaya, 197). Teknik menggali (probing) ini dapat digunakan sebagai teknik untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas jawaban murid. Pertanyaan itu
bermaksud untuk
menuntun murid agar isinya dapat menemukan jawaban yang lebih benar. Teknik probing
diawali dengan menghadapkan siswa pada situasi baru yang mengandung teka-teki atau benda-benda nyata. Situasi baru itu membuat siswa mengalami pertentangan
dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya sehingga memberikan peluang kepada
siswa untuk mengadakan asimilasi, disinilah probing
mulai diperlukan.
PROMPTING
Prompting (Question) secara bahasa “prompting” berarti “mengarahkan, menuntut”, sedangkan menurut istilah adalah pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada murid dalam proses
berfikirnya. Bentuk pertanyaan prompting dibedakan
menjadi 3:
1) Mengubah susunan pertanyaan dengan kata-kata yang
lebih sederhana yang membawa mereka kembali pada
pertanyaan semula.
2) Menanyakan pertanyaan-pertanyaan dengan kata-kata
berbeda atau lebih sederhana yang disesuaikan dengan
pengetahuan murid-muridnya saja.
3) Memberikan suatu review informasi yang diberikan dan
pertanyaan yang membantu murid untuk mengingat
atau melihat jawabannya (E.C.Wrag
dan George
Brown, 1997: 43).
Dengan kata lain prompting adalah cara lain dalam merespon (menanggapi) jawaban siswa apabila
siswa gagal menjawab pertanyaan,
atau jawaban
kurang sempurna. Dengan demikian salah satu bentuk
prompting adalah menanyakan
pertanyaan lain
yang lebih sederhana yang jawabannya dapat dipakai menuntun siswa untuk
menemukan jawaban yang tepat (Suwandi dan
Tjetjep S,
1996: 18). Jadi dari keterangan di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwasanya
teknik Probing
Prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berfikir yang
mengaitkan pengetahuan siswa dan
pengalamannya
dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya siswa mengkonstruksikan sendiri konsep menjadi pengetahuan baru, dengan demikian
pengetahuan baru tidak diberitahukan.
Dengan model
pembelajaran seperti ini proses tanya jawab dilakukan secara acak. Sehingga mau tidak mau setiap siswa harus berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa
menghindar dari proses pembelajaran,
karena setiap
saat mereka akan dilibatkan dalam proses tanya jawab.